JONGKONG
Perahu bagi masyarakat Anambas sangatlah penting, mulai dari untuk mencari nafkah, transportasi serta pendistribusian hasil alam ke luar daerah.
Hal ini disebabkan geografis Anambas sebagai daerah kepulauan. Untuk itu, perahu sebagai satu-satunya alat yang digunakan masyarakat untuk beraktifitas.
Afandi Yaqob, salah seorang tokoh adat di Anambas menyampaikan, ada lima jenis perahu di Anambas yakni
Jongkong |
jongkong, kolek, lopek, sampan dan kapal layar. Jongkong dibuat dari satu kayu yang dilobangi.
Muatannya hanya untuk satu orang. Untuk membuat jongkong, kayu yang dipilih adalah kayu besar yang sudah tinggi guna memudahkan pembentukan jongkong nantinya.
Pemukiman masyarakat yang lebih ramai di pesisir pantai dan laut, menyebabkan hutan tumbuh dengan subur.
Banyak kita lihat kayu-kayu besar yang sudah tua, dan inilah yang digunakan untuk membuat jongkong. Jongkong dibuat dari satu kayu yang dilobangi dan dibentuk hingga menjadi perahu,"tutur Afandi.
Jongkong dilengkapi dengan dayung. Biasanya jongkong hanya untuk satu orang, karena posturnya yang kecil. Sedangkan kolek juga merupakan perahu kecil, bentuknya juga serupa jongkong.
Tapi kolek dibuat dengan papan yang disusun, layaknya perahu besar. Selain berbeda cara pembuatannya dengan jongkong, kolek juga menunjukan ciri khasnya dengan kedua ujung yang melantik kedepan.
Kolek tidak jauh berbeda dengan jongkong.
Sama-sama perahu kecil yang digunakan oleh nelayan untuk melaut dekat.
Dia pakai saat angin teduh.
Yang membedakannya adalah cara pembuatannya, dimana jongkong terbuat dari satu kayu besar. Sedangkan kolek dari kayu yang disusun."
Selain untuk melaut di musim teduh, kedua perahu kecil ini juga digunakan untuk ke kebun karena jalan darat tidak cukup mendukung. Disamping itu, medan yang dilalui cukup sulit dan berbatu.
Makanya cara cepat sampai ke kebun dapat ditempuh jalur laut dengan menaiki perahu kecil,"terangnya.
Mantan kepala sekolah yang dikenal disiplin ini menyebutkan jongkong dan kolek memiliki arti yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Setiap nelayan memiliki jongkong atau kolek, karena mudahnya kendaraan kecil ini dibawa. Ukurannya yang kecil memudahkan jongkong dan kolek mencapai daratan disaat pasang surut.
Makanya jongkong dan kolek menjadi transportasi utama digunakan masyarakat.
Kedua perahu kecil ini mudah dibawa.
Untuk menjangkau daratan saat pasang surut juga mudah.
Karena posturnya yang kecil, tidak membawa beban banyak, mudah terapung dan tidak membutuhkan tenaga lebih.
Perahu kecil ini telah banyak digunakan masyarakat baik itu untuk melaut maupun untuk perkebunan,"pungkasnya.
numpang mejeng pak bos,..sambel numpang letakan link pak bos
ReplyDeletehttp://freecreationblog.blogspot.com
Hajar saja bro.....lanjutkan....
DeleteMantap!!! Trus berkarya,Man nak Numpang gok letak kan link https://azman204.blogspot.com
ReplyDeleteye wak, kalau ade post yg baru share ojok wak
DeleteWah keren ni modal transportasi nelayan tarempa zaman dulu dan masih tetap exist sampai skrg
ReplyDeletePost a Comment