KAIN CUAL ANAMBAS DI FASHION SHOW
Tarempa setelah sekira 200 tahun tidak dikembangkan. Kain khas Anambas ini dipamerkannya pada pergelaran busana menuju perayaan 36 tahun berkarya.
Perkenalan Ramli dengan kain cual asal Anambas, Kepulauan Riau, bak jodoh yang teleh ditetapkan Tuhan. Pada 1958, Ramli kecil dan keluarga tinggal di sana sejak usia 6 tahun, pulau yang masih menjadi bagian Singapura. Banyak kenangan manis masa kecil yang dimilikinya.
"Kepulauan yang saya injak ternyata sudah punya kabupaten. Saya diketemukan dengan Ibu Yetti (istri Bupati Anambas), saya diperlihatkan kain cual Tarempa," kata Ramli
Perkenalan seperti gayung bersambut mengingat Ramli berencana mengadakan show di tiga kota, yakni Barcelona, Maroko, dan Madrid. Ia pun berniat menghidupkan kembali kain cual Tarempa, kain khas kampung halamannya.
"Kabupaten Anambas baru terbentuk 3 tahun lalu, pecahan dari Pulau Natuna. Kami ada kain cual, sejenis songket, tapi orang sana menyebutnya kain cual. Kain yang sudah berumur ratusan tahun, tidak pernah digali, dikembangkan, pengrajinnya pun sudah tidak ada," sahut Yetti Fatra, istri Bupati Anambas pada kesempatan yang sama.
Eksplorasi kain cual segera dilakukan keduanya. Dan hasilnya seperti dipamerkan Ramli pada salah satu sekuen “fashion show” di mana 150 set busana dalam berbagai potongan digelar sebelum keberangkatannya show ke tiga kota.
Motif-motif kain cual, seperti sampan layar, bulan purnama, padang terbakar, dan pucuk rebung bermain apik di atas bahan organdi silk, chiffon silk, dan tenun ATBM. Warna merah, biru, hijau, kuning, dan pink khas motif kain cual tampak anggun.
Post a Comment